Jumat, 01 Maret 2013

I Love You, Sungmin Part 2

  Author      : Lee Hyo Ae
Cast         : -Lee Hyukjae                  
                 -Lee Sungmin                   
                 -Choi Siwon                  
                 etc
Genre       : sad 
Disclaim    : seseorang yg baru merasakan arti persahabatan yg kemudian ditinggalkan oleh sahabatnya sendiri
Note        : Lanjutan dari I Love You, Lee Sungmin
Semenjak kejadian itu, aku dan Sungmin tidak pernah bertemu apalagi mengobrol. Kalau bertemu juga Sungmin langsung mempercepat langkahnya. Aku pun mulai merasa bersalah karena aku tidak menganggapnya waktu itu.  Sudah hampir satu bulan aku dan Sungmin tidak ada komunikasi. Setiap kali aku ingin menghubungi Sungmin tapi aku selalu mengubur niatku dalam-dalam karena aku yakin Sungmin pasti tidak akan mengangkat teleponku apalagi membalas pesanku.
Lee Sungmin POV 

udah genap satu bulan aku tidak menemui Hyukjae. Rasa rinduku pada nya mulai menyesakkan dada. Ingin rasa aku bertemu dengan Hyukjae dan langsung minta maaf. Tapi aku tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk memulainya……..

**************
Sambil menghilangkan rasa sedihku, aku pun mengajak Siwon ke pantai hanya untuk sekedar melepas lelah. tiba-tiba Siwon membuka suaranya dan membuyarkan kesunyian “Aku tau kau sedang ada masalah dengan Sungmin. Ceritakanlah, siapa tau aku bisa membantu”. Aku pun langsung menghembuskan napas panjang dan mulai bercerita “Aku bodoh! aku tidak mengerti perasaannya. Mulutku tak bisa menahan semua kekesalanku. Dan sekarang aku menyesal”. Siwon pun mengangguk dan sepertinya mengerti dengan masalahnya “Sepertinya aku bisa membantumu”. Aku pun yang setengah sadar dari lamunanku kaget dengan omongan Siwon dan langsung memeluknya “Benarkah? hwaaaaaaa~ terimakasih Siwon-aah”  
*keesokan harinya*
Aku sudah berada di ruang latihan, tapi hari ini aku tidak melihat Sungmin. Biasanya dia selalu datang lebih awal dariku. Aku sudah memeriksa ke semua ruangan, tapi aku tidak batang hidungnya. Aku pun langsung merogoh saku dan menekan angka 1, tapi tiba-tiba ada yang menelepon dan ternyata itu Sungmin.  
Lee Sungmin POV
Handphone sudah ada ditangan ku, tetapi keberanianku untuk menelpon Hyukjae pun belum ada. Aku pun memutar otakku 2 kali apakah aku harus menelponnya atau tidak. Tetapi kata hatiku terus memaksaku untuk menelpon Hyukjae. Akhirnya aku memberanikan diri untuk menelpon Hyukjae. Aku langsung menekan angka 1 dan menempelkannya ke telinga. Dan yaaaap ternyata tersambung. Saat Hyukjae mengangkat dan mengatakan “halo”, hatiku langsung berdegup dengan kencangnya.          
Aku pun langsung memulai pembicaraannya “Oh, hai Hyukjae~ apa kabarmu? hmm eungh…. A… aku mau membicarakan sesuatu”  
Lee Hyukjae POV
Aku mendengar suara Sungmin disana agak sedikit gugup. Aku pun bertanya-tanya “membicarakan apa?”. Sepertinya Sungmin kaget dan tidak ada jawaban dari sana. Kemudian beberapa detik kami diam, tiba-tiba dia membuka suara dengan suara yang gugup “A…. aku mi……minta maaf atas kejadian itu”. Aku pun tersentak kaget dan langsung menjawab “Kau tak perlu meminta maaf, seharusnya aku yang minta maaf padamu karna aku tak melihatmu&menganggapmu. Aku memang orang yang bodoh tidak bisa melihat ketulusan orang lain……..”  
Lee Sungmin POV
Aku menangis ketika Hyukjae berkata seperti itu, hatiku seperti dipukul oleh palu. Aku pun langsung memotong pembicaraannya “Aku ingin bertemu denganmu, tunggu aku di kafe yang sering kita kunjungi”. Aku pun langsung memutuskan teleponnya.  

***************
Aku bingung kenapa Sungmin tiba-tiba memutuskan teleponnya dan ingin bertemu denganku. Aaaaaah~ sudahlah aku ingin masalah ini berakhir dan hubunganku dengan Sungmin baik-baik saja. Aku pun pergi melangkah ke kafe yang sering kami kunjungi.
Sesampainya di kafe, aku pun langsung mencari tempat duduk favorit kami, yaitu di dekat jendela. Sudah setengah jam aku menunggu Sungmin, tapi Sungmin tidak menampakkan dirinya. Mungkin saja dia ada keperluan sebentar dan mungkin dia sedang ada dalam perjalanan ke sini.
Lee Sungmin POV
Saat aku sedang siap-siap ke kafe, tiba-tiba dadaku terasa sesak. Sesekali aku tidak bisa bernapas. Aku ingin meraih handphone dengan maksud menelpon Hyukjae, tapi dada ini terasa sesak sekali. Aku hanya bisa tergeletak di lantai dan tak berdaya.
Lee Hyukjae POV
Sudah 2 jam aku menunggu Sungmin disini, dan aku pun mulai khawatir karna Sungmin belum juga datang juga. Tiba-tiba pikiranku melayang yang tidak-tidak, bagaimana kalau Sungmin kecelakaan saat perjalanan ke sini? bagaimana kalau Sungmin dirampok atau diculik dengan orang yang tidak dikenal?. Aku pun langsung menggelengkan kepala dan meyakinkan dalam hatiku bahwa Sungmin pasti akan datang.
Lee Sungmin POV
Aku pun membuka mata perlahan dan aku tidak sadar aku sedang ada dimana. Aku lihat di sebelah kiriku ada tetangga apartemenku dan disebelahnya lagi ada orang tuaku yang sedang menangisi diriku. Aku pun melihat tangan kiriku diinfus dan dihidungku ada selang oksigen. Dan aku pun menarik kesimpulan bahwa aku ada di rumah sakit. Dalam kesunyian itu, aku pun teringat pada Hyukjae. Aaaaah tidak! aku punya janji bertemu dengan Hyukjae!

*********************
Akhirnya aku pun menyerah menunggu Sungmin dan aku pun keluar dari kafe. Tiba-tiba  ponselku berdering dan ternyata Siwon menelpon “Hyukjae-aaah, kau dimana? kau tidak menjenguk Sungmin?” Aku pun bertanya-tanya dalam hati “menjenguk Sungmin? Apakah Sungmin dirumah sakit?”. “Hyukjae-ah, apakah kau masih disana?” tanya siwon yang tidak mendapat jawaban dariku. Aku yang sedang dalam setengah sadar dari lamunanku langsung menjawab “A..aaah iya aku masih disini. Dimana rumah sakitnya?”. Setelah Siwon memberitahu dimana Sungmin dirawat, aku pun langsung pergi ke rumah sakit.
Lee Sungmin POV
Aku kesepian. Orang tuaku&tetanggaku sudah pulang untuk mengambil keperluanku. Tiba-tiba aku mendengar ada seseorang yang membuka kenop kamar rawatku dan kuharap bukan dokter yang ingin memeriksa keadaanku. Orang itu pun berjalan ke arahku dan kudengar ada suara lirih tangisan dan menggenggam tanganku “Sungmin-ah, kenapa kau bisa ada disini? bukannya kau seharusnya bertemu denganku?”. Aku membuka mata perlahan dan mendapati Hyukjae sedang menangis. Aku mengangkat tanganku dan menghapus air matanya “Maafkan aku Hyukjae-ah, aku tidak menepati janjiku. Aku memang orang yang lemah. Aku……..”.
Lee Hyukjae POV 
Aku langsung menggelengkan kepalaku dan memotong pembicarannya “Tidak! kau tidak lemah. Kau adalah Sungmin terkuat yang pernah aku kenal. Kau padahal selalu bilang padaku aku harus kuat menghadapi apapun. Tapi kau malah bilang kalau kau orang yang lemah. Kau harus kuat, Sungmin-ah”
Lee Sungmin POV
Saat Hyukjae memberikan semangat padaku, aku merasa hidup, aku merasa aku harus berjuang melawan penyakitku. Beruntung aku mempunyai sahabat seperti dia………

***************
Akhirnya aku memutuskan untuk menemani Sungmin di rumah sakit. Tapi Sungmin malah menyuruhku pulang ke rumah karena ia tak mau melihatku kelelahan menjaganya. Tapi aku tetap pada pendirianku untuk menemaninya. Akhirnya Sungmin mengalah dengan keputusanku.
*pagi hari*
Aku terbangun dengan mata masih hampir menutupi mata. Matahari telah menampakan sinarnya. Aku melihat Sungmin masih terlelap dari tidurnya. Aku pun bangkit dari sofa dan melakukan olahraga kecil.  Hari sudah menunjukkan jam 09.00, tapi Sungmin belum bangun dari tidurnya. Aku mulai khawatir dengan Sungmin karna belum bangun. Biasanya jam 07.00 dia sudah bangun terlebih dahulu dan membangunkanku. Aku yang mulai khawatir dengan keadaan Sungmin pun langsung memanggil dokter. Saat dokter datang dan memeriksanya, kulihat dokter itu seperti memerintahkan susternya untuk memanggil rekan kerja dokter yang lain. Dan disinilah perasaanku mulai tidak enak.
Sudah satu jam aku berada di luar kamar inapnya Sungmin. Kakiku pun tak henti-hentinya melangkah mondar-mandir di depan kamar inapnya. Hatiku pun gelisah, aku takut Sungmin tidak bisa bangun lagi, padahal hari ini aku berharap Sungmin bisa keluar dari rumah sakit dan menghabiskan waktuku bersamanya.
Saat aku berjalan bolak-balik di depan kamar inap Sungmin, tiba-tiba dokter datang dengan suara yang serius “Kau temannya Sungmin?”. Aku pun terkejut dan bertanya panjang lebar “Dok, bagaimana keadaan Sungmin? Apakah dia baik-baik saja?”. Tiba-tiba dokter itu menghadap ke bawah dan berkata “Maaf Hyukjae-sshi, kami tidak bisa menyelamatkan temanmu. Kami telah melakukan semaksimal mungkin, tapi tidak berhasil. Maafkan aku”
Saat dokter berkata seperti itu, hatiku hancur. Aku pun terjatuh di lantai dan menangis sejadi-jadinya. Aku tak menyangka Sungmin akan pergi secepat ini. Padahal dia berjanji akan terus menemaniku. Tapi kini dia telah tiada, temanku yang paling baik……………
*1 tahun kemudian*
1 tahun pun berlalu. Aku pun sudah debut di sebuah boyband ternama. Walaupun aku sudah mempunyai teman dan banyak kesibukan, tetapi tetap saja kejadian itu tidak akan kulupakan. Dimana Sungmin meninggalkanku. Tapi aku yakin Sungmin sedang bersamaku saat ini. Sungmin…… apa kabar? aku harap kau bahagia disana….
END!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar